Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komponen komponen utama jaringan listrik tegangan rendah

Saat berlalu lalang di jalanan umum, kita pasti sering melihat jaringan listrik PLN melintas sana sini berikut dengan segala komponen dan aksesorisnya.

Pada artikel ini, kita akan bahas detil-detil setiap komponen pada jaringan distribusi tegangan rendah, agar kita, khususnya para engineer dan teknisi listrik bisa memahami apa yang menjadi pekerjaan kita di lapangan. 

Baca juga : Berapa daya kWh meter untuk AC 1/2, 3/4, 1 dan 2 PK?

Komponen komponen utama jaringan listrik tegangan rendah

Komponen utama konstruksi Jaringan Tegangan Rendah

Baca juga : Apa itu TDR (Time delay relay) dan bagaimana cara kerjanya?

Terdapat sejumlah komponen utama konstruksi pada Jaringan Tegangan Rendah, yakni :
  1. Tiang Beton
  2. Penghantar Kabel Pilin Udara (NFA2Y)
  3. Penghantar Kabel Bawah Tanah (NYFGBY)
  4. Perlangkapan Hubung Bagi dengan Kendali
  5. Tension bracket
  6. Strain clamp
  7. Suspension bracket
  8. Suspension Clamp
  9. Stainless steel strip
  10. Stopping buckle
  11. Link
  12. Plastic strap
  13. Joint sleeve Press Type (Al-Al ; Al-Cu )
  14. Connector press type
  15. Piercing Connector Type
  16. Elektroda Pembumian
  17. Penghantar Pembumian
  18. Pipa galvanis
  19. Turn buckle
  20. Guy-wire insulator
  21. Ground anchor set
  22. Steel wire
  23. Guy-Anchor
  24. Collar bracket
  25. Terminating thimble
  26. U – clamp
  27. Connector Block

1. TIANG

Jaringan SUTR yang berdiri sendiri menggunakan tiang beton atau tiang besi dengan panjang 9 meter. Tiang beton yang dipakai dari berbagai jenis yang memiliki kekuatan beban kerja (working load) 200daN, 350daN dan 500daN (dengan angka faktor keamanan tiang=2 ) Pada titik yang memerlukan pembumian dipakai tiang beton yang dilengkapi dengan terminal pembumian.

Baca juga : Cek, begini cara menghehemat listrik yang benar!

Pada dasarnya pemilihan kemampuan mekanis tiang SUTR berlandaskan kepada empat hal, yaitu :

1) Posisi fungsi tiang (tiang awal, tiang tengah, tiang sudut)
2) Ukuran penghantar
3) Jarak andongan (Sag)
4) Tiupan angin 
Komponen komponen utama jaringan listrik tegangan rendah
Tiang jaringan SUTR

Komponen komponen utama jaringan listrik tegangan rendah

2. PENGHANTAR

Jenis penghantar yang dipergunakan adalah kabel pilin udara (NFA2Y) alumunium twisted cable dengan inti alumunium sebagai inti penghantar Fasa dan almelec/alumunium alloy sebagai netral. Penghantar Netral (N) dengan ukuran 3x35+N, 3x50+N, 3x70+N berfungsi sebagai pemikul beban mekanis kabel atau messenger.

Untuk kepentingan jaminan pelaksanaan handling transportasi, panjang penghantar tiap haspel kurang lebih 1000 m

Komponen komponen utama jaringan listrik tegangan rendah
Penghantar

3. Pole Bracket

Terdapat dua jenis komponen pole bracket di antaranya  :

1) Tension bracket, dipergunakan pada tiang ujung dan tiang sudut, Breaking capacity 1000 daN terbuat dari Alumunium Alloy

2) Suspension bracket dipergunakan pada tiang sudut dengan sudut lintasan sampai dengan 300. Breaking capacity 700 daN terbuat dari alumunium Alloy. Ikatan pole bracket pada tiang memakai stainless teel strip atau baut galvanized M30 pada posisi tidak melebihi 15 cm dari ujung tiang. 

 

Komponen komponen utama jaringan listrik tegangan rendah
Pole Bracket

4. Strain clamp

Strain Clamp atau clamp tarik dipakai pada Pole Bracket tipe Tension Bracket. Bagian penghantar yang dijepit adalah penghantar netral.

Komponen komponen utama jaringan listrik tegangan rendah
Strain clamp

5. Suspension Clamp

Fungsi Suspension Clamp adalah menggantung bagian penghantar netral pada tiang dengan sudut lintasan jaringan sampai dengan 30  derajat.

Komponen komponen utama jaringan listrik tegangan rendah
Suspension Clamp

6. Stainless steel strip

Pengikat Pole Bracket pada tiang yang diikat mati dengan stopping buckle. Dibutuhkan lebih kurang 120 cm untuk tiap tiang.

Komponen komponen utama jaringan listrik tegangan rendah


7. Plastic Strip (plastic tie)

Plastic strap digunakan untuk mengikat kabel pilin yang terurai agar terlihat rapi dan kokoh.

Komponen komponen utama jaringan listrik tegangan rendah

8. Penghantar Pembumian dan Bimetal Joint

Untuk tiang yang tidak dilengkapai fasilitas pembumian. Penghantar yang diperlukan adalah Kawat Tembaga (BC). Sambungan penghantar BC dengan penghantar netral jaringan tidak boleh langsung, tetapi harus menggunakan bimetal joint. Sambungan ke penghantar netral yang memakai kabel alumunium, sambungan ke penghantar pembumian menggunakan Bimetal Joint Al-Cu.  

9. Perlengkapan Hubung Bagi (PHB)

Panel Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) harus memenuhi persyaratan :

1) Kemampuan hantar arus
2) Kemampuan hubung singkat
3) Kemampuan kondisi klimatik (Tingkat IP)
4) Kemampuan mekanis

Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali ( PHB ) dipergunakan dari jenis

1) Pasangan Luar, dengan kualifikasi IP.45 (Outdoor free Standing)
2) Pasangan Dalam, dengan kualifikasi IP.44 (Indoor wall mounting )

Spesifikasi teknis PHB sistem Fasa 3 adalah sebagai berikut :

  1. Ketebalan plat sekurang-kurangnya 3 mm.
  2. Kemampuan Hantar Arus (KHA) rel pembagi sekurang-kurangnya 125% dari KHA kabel masuk.
  3. Arus pengenal gawai kendali sisi masuk sekurang-kurangnya 115% dari KHA kabel.
  4. Short time withstand current 25 kA selama 0,5 detik (RMS).
  5. Tingkat keamanan terhadap klimatik sekurang-kurangnya IP 45 atau untuk pasangan luar – outdoor free standing.
  6. Pengaman sirkit keluar memakai pengaman lebur jenis HRC tipe NH/NT.
  7. Jumlah sirkit keluar sebanyak-banyaknya 6 buah.
  8. Jenis rel tembaga.
  9. Pintu dilengkapi dengan kaca atau bahan tembus pandang.
  10. Lampu indikator merah kuning biru pada sisi sirkit masuk.
  11. Panel PHB dihubung tanah / dibumikan.
  12. Seluruh fisik metal konstruksi di galvanis. 

Untuk pemakaian PHB dibagi atas dua jenis:

1) PHB Utama dengan kabel sirkit masuk ukuran Cu 95 mm2 dan Cu 70 mm2.
2) PHB Cabang dengan kabel sirkit masuk ukuran Cu 50 mm2 dan Cu 25 mm2.

Tidak diizinkan menyambung langsung sambungan pelayanan dengan beban kurang dari 25 Ampere ke PHB Utama.  

10. Sepatu Kabel

Semua terminasi kabel pada rel PHB harus memakai sepatu kabel sesuai dengan ukuran kabelnya. Jika memakai kabel dengan inti alumunium harus memakai sepatu kabel bimetal Al-Cu. Sebelum diikatkan pada terminasi sepatu kabel harus dilapisi timah solder (“dipertin”) guna menghindari oksidasi. Ikatan sepatu kabel pada inti kabel harus dipress hydraulic. Bagian dalam sepatu kabel dicor timah panas. Selanjutnya, ditutup dengan bahan heatshrink-sleeve sesuai dengan warna urutan fasanya. Sedangkan untuk penandaan warna Fasa-N-PE sesuai dengan SNI 04-0225-2000.

11. Terminal Kabel

Terminal kabel digunakan untuk instalasi SKTR pasangan luar yang terbuat dari heat shrink atau cold shrink, untuk mencegah masuknya air dalam inti penghantar.

12. Penghantar Pembumian

Penghantar pembumian yang dipakai dari jenis tembaga (Cu)

13. Elektroda Pembumian

Elektroda pembumian dari jenis elektroda batang sebagai berikut.

1) Jenis Insuno

Batang besi diameter 10 mm dilapis tembaga, dengan cincin tembaga sebagai terminal dengan panjang sekurang-kurangnya 1,8 meter.

2) Pipa Galvanis

Pipa galvanis dengan diameter 1,5 inci dengan cincin tembaga. Panjang 2,75 meter. Penghantar tembaga langsung ke bagian bawah pipa. dikeluarkan 20 cm di atas ujung pipa, dililitkan, dan dilapisi timah solder. Sambungan penghantar pembumian pada elektroda memakai sepatu kabel yang dilapisi timah solder
(di”pertin”) sebelum dan sesudah pengikatan.Untuk sambungan antar penghantar harus memakai joint sleeve yang dipress.

14. Material-Material Pembantu

Material-material bantu dari jenis plastik tie/plastik strip, pipa plastik fleksibel (corrugated plastic pipe), pita isolasi sekurang-kurangnya setara dengan sejenis scot m 38.